Pagi Hari Di Musholla

Hari itu sangat melelahkan sekali. kebetulan waktu itu jadwal sangat padat. Teringat, pada pukul  03:00 pagi Aku harus bangun. Seperti biasanya aku harus memulai dengan menjalankan sholat tahajud empat rakaat, yang sebelumnya sempat sholat hajat dua rakaat kemudian kututup dengan sholat witir satu rokaat. Setelah itu aku duduk sambil berdikir kepada sang khaliq Allah SWT.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan puku 04:00 suara tarqim berkumanadang. Tak lama berselang suara adzan-pun berkumandang. Itu artinya aku harus juga mengumandangkan adzan, dikarenakan kebetulan saya sedang tinggal di Musholaa milik orang-orang stempat.  Setealah adzan selesai, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kebanyakan. Yaitu memanjatkan puji-pujian yang di tunjukan sepada Tuhan Yang Maha Esa. Seraya berdoa kepada-Nya. Aku juga demikian.

Asik mengumandankan kalimat Dzikir selepas adzan. Tidak berlangsung lama yang menjadi imam-pun datang. Seketika aku berdiri untuk mengumandangkan iqamah. Dengan mic yang aku pegang ditangan kanan. Kukeluarkan bait-bait kalimat iqamah hingga selesai. Selanjutnya Imampun maju di mimbar imam yang luasnya hanya dua kali satu meter yang letaknya di depan shoff pertama yang jaraknya kira-kira setengah meteran.

Melihat imam yang siap sedia untuk takbiratul ihram. Aku bergegas menaruh mic yang aku bawa dibawah. Kebetulan tempat mic.nya tidak ada jadi dengan terpaksa mic tersebut aku taruh dibawah. Meskipun tindakan tersebut kurang tepat karena menaruh barang bukan pada tempatnya. Meskipun demikian, aku tidak asal menaruhnya dikarenakan untuk menjaga tempat tetap rapi, kabel-kabel yang menyambung dengan mic tersebutut aku gulung dengan cara ditaruh memutar.sehingga kabel membentuk lingkaran dan meskipun begitu. Kabel yang bisa saja merusak pemandangan malah menjadi tempat hiasan karena nampak seperti ular yang berputar-putar.

"Allahuakbar"

Terdengar suara takbiratul ihram dari imamnya. Dengan buru-buru aku berdiri dan langsung niat untuk sholat dua rokaat sebagai makmum dan menghadap kiblat karena allah taalah aku ucapkan dalam hati dan pelan-pelan didalam mulut. Bersamaan dengan itu aku angkat kedua tanganku dan telapak tangan aku hadapkan kedepan. Selanjutnya aku turunkan kembali dan mendekap diperut sedikit diatas pusar. Sembari mengucapkan subhanallah. Aku mendengarkan bacaan alfatihah suara imam yang sangat merdu sekali.

"...Linn"

Tak berselang lama imam selesai membaca Surat Al-Fatihah. Seketika dengan spontan aku dan makmum yang lainya mengucapkan kata aminn. Suara tersebut terdengar keras diseluruh ruangan Surau. Kebetulan tidak ada anak kecil yang datang pada waktu itu, jadi suara amin tidak dibuat-buat sehingga berlangsung dengan normal dan tidak dipanjang-panjangkan.

Akhirnya setelah dua Rakaat Imam mengucapkan assalamualaikum dan menoleh kekanan dan kekiri. Itu artinya sholat shubuh telah selesai. Kemudia dilanjutka dengan kultum sebagai renungan hidup untuk mengawali hari-hari seharian nanti. Dengan konsentrasi penuh aku fokuskan ke tiap-tiap pesan yang disampaikan oleh khutbah yang dikumandangkan. Kebetulan yang di bahas adalah terkait dengan pentingnya beramal terhadap sesama. Seketika aku terinat ternyata menolong orang sangat penting dan bisa memberikan amal dan tabungan kelak di hari setalah hidup dinia nanti tanpa mengurangi rizky yang kita peroleh didunia akan tetapi justru melipat gandakan rizky yang kita dapat asalkan mau lebih giat lagi kita berusaha.


Komentar

Postingan populer dari blog ini